FENOMENA KONJUNGSI
25 September 2020
Widya Sawitar
Gambar 1
Pada konfigurasi seperti tampak pada foto ini,
praktis akan terjadi konjungsi planet Mars hingga Neptunus;
Arah sebaliknya adalah antara Venus, Merkurius dan Matahari.
(Credit: Solar System - Photojournal-NASA-JPL-PIA12114)
Kondisi kubah langit malam Jakarta sudah tercemar dengan polusi udara dan cahaya
yang sangat memprihatinkan. Sangat mudah indikasinya.
Lihatlah taburan bintang-bintang yang semakin sedikit terlihat walau malam cerah tiada berawan.
Tiada lagi dendang lagu “Kupandang langit penuh bintang bertaburan”.
Kini hanyalah mimpi semata, khususnya bagi para muda di Jakarta.
Tentu suasana ini menjadi salah satu karunia yang sudah semakin diredupkan
(silakan simak artikel Polusi Cahaya di situs ini)
Namun, kita masih dapat bersyukur
karena masih dapat terlihat bintang yang terang, juga planet dan Bulan.
Termasuk rasi bintang yang sejak ribuan tahun lalu dipakai leluhur untuk bercocok tanam
dan mengarungi samudra. Sebut Orion (Lintang Waluku) dan Crux (Lintang Gubug Penceng).
Tentu saja selain kondisi minim polusi,
maka untuk observasi fenomena langit menjadi lebih ideal apabila cuaca cerah.
Hal ini karena kita terorientasi untuk melihat dengan panjang gelombang kasat mata.
Agak berbeda dengan semisal teleskop radio, yang walaupun kondisi penuh polusi dan berawan tebal,
kita tetap dapat bebas lepas melihat ke kedalaman jagad semesta.
Menatap Kubah langit
Artikel ini telah dipaparkan pada fenomena konjungsi tanggal 7 September 2019. Di sini sekedar mengulang dengan pergantian data dan perbaikan naskah. Kembali menyoal objek langit, apabila melihat dengan cermat, nyatanya di kubah langit malam selain hadirnya bintang, kita dapat melihat benda langit yang mengembara di lautan bintang, yaitu Bulan dan planet. Inipun sangat banyak yang kurang menyadari kehadirannya, walau bendanya sangat jelas terlihat tanpa alat bantu apapun (layaknya banyak yang menyebut adanya Bintang Kejora dan sangat banyak yang sama sekali tidak tahu bahwa itu adalah planet Venus). Pergeseran Bulan dan planet yang cukup jelas inilah yang menyebabkan mereka tidak setiap saat dapat dilihat. Mereka terus bergeser.