Kegiatan Penelitian dan Pengamatan Bulan
dalam Penentuan Awal Bulan Dzulhijjah 1441H (2020 M)
Tim Observasi Planetarium dan Observatorium
Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki
Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
Disarikan oleh Widya Sawitar
Sebagai lembaga satu-satunya di Jakarta yang secara konsisten berupaya mempopulerkan Astronomi sejak didirikan tahun 1964, serta menjembatani antara dunia sains Astronomi dengan masyarakat umum, Planetarium dan Observatorium Jakarta, khususnya dengan adanya observatorium sebagai sarana laboratorium dalam aspek Observational Science, telah memberikan kontribusi nyata dalam kegiatan Hisab Rukyat sejak tahun 1974 dan berkesinambungan hingga kini. Juga kolaborasi yang dibangun bersama dengan ragam instansi seperti Kementerian Agama, Program Studi Astronomi ITB, Observatorium Bosscha ITB, LAPAN, BMKG, dll. Dalam kasus ini termasuk dalam masalah penentuan kalender berbasis Bulan.
Seperti yang telah diketahui oleh sebagian masyarakat bahwa waktu pelaksanaan ibadah keagamaan, khususnya bagi umat Muslim utamanya berlandas acu pada dinamika orbit Bumi terhadap Matahari, dan Bulan terhadap Bumi (sebut sebagai kombinasi ketiganya secara simultan). Banyak hal terkait dengan hasil observasi terhadap dinamika ketiga objek langit tersebut yang dapat dipelajari termasuk ragam fenomenanya. Terlebih alat bantu lihat secara visual atau optik semakin berdaya guna dan membantu kerja masyarakat yang berkecimpung di observatorium atau observasi secara umum; baik para astronom profesional, astronom amatir (berbasis hobbi), hingga yang masih memegang metode pengamatan berbasis tradisi sejak ratusan tahun yang lalu. Secara sederhana sebut semisal penentuan jadwal waktu sholat yang dapat dilihat pada posisi Matahari dikombinasi dengan satu perbandingan antara teori matematis dengan satu cara sederhana, yaitu dengan mengukur rentang panjang bayang-bayang. Hal ini juga berlaku saat mengamati fase Bulan (usia Bulan), maka muncullah ragam teori yang kini semakin mengerucut dalam cara menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah, seperti penentuan awal bulan Syaban (yang didalamnya terdapat malam Nisfu Syaban, tanggal 15), awal ibadah puasa (1 Ramadan), Idul Fitri (1 Syawal), awal bulan Dzulhijjah (untuk pedoman Idul Adha, tanggal 10), hingga penentuan Tahun Baru Hijriah (1 Muharram).