Kegiatan Penelitian dan Pengamatan Bulan
dalam Penentuan Awal Kalender Bulan
(Penelitian Hisab Rukyat untuk Penentuan Awal Bulan Syaban 1440 H)
Oleh:
Tim Observasi Planetarium dan Observatorium
Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
Kompilasi oleh: Widya Sawitar
Seperti yang telah dipaparkan pada situs ini tentang hal yang sama tahun sebelumnya bahwa di sini disajikan kembali perhitungan untuk tahun 1440H (2019 M). Kendati demikian, tetap disaji-ulangkan kembali tentang latar belakang dan yang terkait kegiatan ini untuk sekedar mengingatkan lagi atas segala yang terkait perhitungan dan alasannya.
Salah satu aplikasi Astronomi adalah penentuan waktu pelaksanaan ibadah keagamaan, khususnya bagi umat Muslim dengan kalender Hijriah-nya. Sebut semisal penentuan jadwal waktu sholat, awal bulan Syaban (yang didalamnya ada malam Nisfu Syaban tanggal 15), awal ibadah puasa (1 Ramadhan), Idul Fitri (1 Syawal), awal bulan Dzulhijjah (untuk pedoman Idul Adha tanggal 10). Contoh lain seperti pelaksanaan sholat gerhana (dengan menghitung kapan terjadinya Gerhana Matahari/Bulan), penentuan arah kiblat, dll. Di sini akan ditinjau khususnya dalam kegiatan Penelitian dan Pengamatan Bulan dalam Penentuan Awal Kalender Bulan, atau lebih spesifik adalah perhitungan (hisab) dan rencana pengamatan (rukyat) posisi Bulan Sabit Awal (hilal atau Anak Bulan) untuk menentukan awal kalender Bulan, lebih khusus lagi adalah penentuan awal bulan Syaban 1440H berbasis bidang ilmu Astronomi (secara fakta bahwa kegiatan perhitungan dan pengamatan sudah menjadi pekerjaan dalam bidang Astronomi).